BERITA

Perbedaan Utama Antara Kopling DC dan AC dalam Sistem Hibrida

Dalam Sistem Hibrida, kopling DC dan kopling AC merupakan dua pendekatan arsitektur utama untuk mengintegrasikan modul fotovoltaik (PV), baterai penyimpan energi, dan beban atau jaringan listrik. Perbedaan mendasar terletak pada apakah listrik yang dihasilkan oleh modul PV disalurkan ke baterai dalam bentuk arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).

 

Berikut ini adalah perbandingan terperinci kedua teknologi tersebut:

 

1. Prinsip Inti dan Aliran Energi

 

Kopling DC:

 

- Prinsip:

Listrik DC yang dihasilkan oleh modul PV disalurkan ke input DC sistem konversi daya (PCS) melalui pengontrol PV (konverter DC-DC). Sistem terintegrasi ini menjalankan fungsi-fungsi berikut:

- Mengubah sebagian daya DC menjadi AC untuk beban lokal atau ekspor jaringan.

- Mengisi daya baterai secara langsung menggunakan daya DC (DC-ke-DC).

- Mengosongkan baterai dengan mengubah kembali DC ke AC untuk pasokan beban atau injeksi jaringan.

 

- Aliran Energi (Pengisian):

Modul PV (DC) → Pengontrol PV → Baterai (DC)

(Jalur pengisian DC-ke-DC langsung)

 

- Aliran Energi (Pengosongan):

Baterai (DC) → PCS (DC-ke-AC) → Beban/Jaringan (AC)

 

- Poin Utama:

Saat mengisi daya baterai, listrik tetap dalam bentuk DC selama proses berlangsung, sehingga menghindari konversi yang tidak perlu.

 

 

 

Kopling AC:

 

- Prinsip:

Listrik DC dari modul PV pertama-tama diubah menjadi AC melalui inverter PV khusus. Daya AC ini dapat:

- Memasok beban lokal secara langsung.

- Diekspor ke jaringan.

 

Untuk mengisi baterai, daya AC harus diubah kembali menjadi DC oleh PCS (inverter baterai).

 

- Aliran Energi (Pengisian):

Modul PV (DC) → Inverter PV (DC-ke-AC) → PCS (AC-ke-DC) → Baterai (DC)

(Melibatkan dua langkah konversi: DC→AC→DC)

 

- Aliran Energi (Pengosongan):

Baterai (DC) → PCS (DC-ke-AC) → Beban/Jaringan (AC)

 

- Poin Utama:

Pengisian daya baterai memerlukan siklus konversi DC→AC→DC penuh, yang menimbulkan kerugian tambahan.

 

2. Ringkasan Perbandingan Karakteristik Utama

 

Kesimpulan

 

Kopling DC dan AC menawarkan keunggulan tersendiri, tergantung pada konteks aplikasinya. Kopling DC unggul dalam hal efisiensi dan efektivitas biaya untuk instalasi baru, sehingga ideal untuk proyek greenfield yang berfokus pada kinerja. Di sisi lain, kopling AC menawarkan fleksibilitas dan kompatibilitas retrofit yang lebih baik, menjadikannya pilihan yang lebih disukai untuk menambahkan penyimpanan ke sistem PV yang sudah ada.

 

Pilihan optimal bergantung pada berbagai faktor spesifik proyek—seperti apakah sistem tersebut baru atau hasil retrofit, kendala anggaran, target efisiensi, rencana ekspansi di masa mendatang, dan pertimbangan keselamatan. Seiring kemajuan teknologi, kedua arsitektur terus berkembang: inverter hibrida DC-coupled menjadi lebih serbaguna dan bertenaga, sementara sistem AC-coupled semakin baik dalam hal kontrol koordinasi dan efisiensi konversi.

 

Beri tahu saya jika Anda menginginkan versi yang disesuaikan untuk audiens tertentu (misalnya, investor, insinyur, pembuat kebijakan) atau diformat untuk postingan korsel.